Sejarah Linux


Sejarah Singkat Sistem Operasi Linux

Linux merupakan sistem operasi berbasis open source. Kernel sistem operasi Linux di ciptakan oleh Linus Torvald pada tahun 1991 saat dia masih berada dalam masa kuliah di Universitas Helsinski, Finlandia.
Jauh sebelum Linus Torvald mengembangkan kernel Linux Richard Stallman sudah terlebih dahulu mengembangkan project GNU. Dalam project ini Stallman adalah untuk menciptakan sistem operasi yang benar-benar free (free di sini berarti bebas untuk di kembangkan, free tidak selalu gratis).
Berbagai kode program di kembangkan dan pada tahun 1991 kode ini telah terkumpul hanya kurang satu yaitu kernel. Sementara itu di tempat lain Linus Torvald yang saat itu masih menjadi mahasiswa di Universitas Helsinski mengembangkan project pribadi untuk mengembangkan kernel sistem operasi yang mirip dengan UNIX (atau di sebut UNIX like).
Proses development yang di lakukan oleh Linus baru sebatas kernel. Kernel yang ia kembangkan baru dapat membaca harddisk dan device yang terhubung ke komputer. Pada bulan September di tahun 1991 kernel ini di luncurkan dengan nama Linux. Kernel ini sendiri di beri versi 0.01. Kernel ini kemudian di gabungkan dengan project GNU hingga terbentuklah nama GNU/Linux.
Setelah itu perkembangan Linux menjadi sangat cepat. Pada 5 Oktober 1991 Linus mengumumkan kernel Linux 0.02 dan pada 19 Desember 1991 dia kembali memperkenalkan versi kernel 0.11 yang mana pada versi ini Linux sudah dapat berfungsi selayaknya sistem operasi standar.
Sampai versi 0.11 kernel Linux masih berlisensi free software. Namun pada rilis berikutnya Linus mengganti lisensi kernel yang ia ciptakan menjadi GNU/GPL (General Public License) hal ini membuat siapapun dapat melihat, mengembangkan dan berpartisipasi dalam proses development Linux.
Pada awal kemunculanya yakni pada dekade 1990-2000, Linux hanya di gunakan pada lingkungan aplikasi berskala besar seperti web server, network server dan database server. Namun setelah itu Linux mulai di kembangkan untuk desktop. Banyak variasi sistem operasi Linux (atau di sebut Distro Linux) mulai dari RedHat, Debian, Slackware beserta turunanya (RedHat memiliki distro turunan seperti Fedora dan CentOS, Debian memiliki distro turunan seperti Ubuntu dan Linux Mint).
Sekarang sistem operasi Linux telah di gunakan di berbagai infrastruktur dan berbagai hardware. Mulai dari web server yang melayani puluhan ribu request per detik hingga aplikasi embedded. Selain itu Linux juga menjadi tulang punggung berbagai perangkat kritis seperti satelit, kelistrikan, surveillance hingga pada pesawat terbang.
Perkembangan Sistem Operasi Linux
Sistem operasi Linux telah banyak mengalami perkembangan sejak pertama kali di kembangkan oleh Linus Torvald pada 1991.
1983                            :
Richard Stallman memprakarsai project GNU (Gnu’s Not Unix) untuk menciptakan sistem operasi free (free = bebas)
September 1991          :
Linus Torvald merilis kernel Linux versi 0.01
5 Oktober 1991           :
Linus Torvald merilis kernel Linux versi 0.02
19 Desember 1991      :
Linus Torvald merilis kernel Linux versi 0.11
5 Januari 1992             :
Linus Torvald merilis kernel Linux versi 0.12
1996                             :
Kernel Linux versi 2.0 di rilis
Januari 1999                :
Kernel Linux versi 2.2 di rilis
Januari 2001                :
Kernel Linux versi 2.4 di rilis
2011                             :
Kernel Linux versi 3.0 di rilis
2015                             :
Kernel Linux versi 4.0 di rilis
Lisensi Sistem Operasi Linux
Linux di lisensikan berdasar GNU/GPL. GNU/GPL merupakan kepanjangan dari General Public License merupakan jenis liesensi dimana pengguna dapat melihat, mengubah dan mengembangkan kode dari sebuah program yang terlisensi dalam GPL namun pengguna harus tetap patuh pada aturan dasar seperti mencantumkan lisensi GPL pada kode yang ia rubah dan tidak boleh mengklaim software yang ia modifikasi untuk tujuan komersil [1].
Kernel atau sistem operasi
Seperti yang telah saya jelaskan di atas Linus bukanlah satu-satunya orang yang berkontribusi dalam pengembangan Linux (meskipun dia menjadi salah satu pionirnya). Mengingat kernel tidak akan dapat bekerja tanpa ada support dari software lainya.
Istilah GNU/Linux saya rasa lebih tepat [2] di gunakan karena dengan adanya software GNU-lah yang membuat kernel Linux dapat di gunakan dan dapat bekerja selayaknya sistem operasi. Disclaimer : beberapa bagian dari artikel di atas adalah pendapat pribadi saya yang mungkin dapat sama atau berbeda dengan pendapat orang lain.

Previous
Next Post »